Sesampai di pulau ini tampak terlihat lalu lalang bule (turis) mancanegara diantara art shop dan toko - toko kecil menjual suvenir dan menawarkan makanan dan minuman. Tampak juga penduduk lokal berbaur dan ngobrol menyapa bule dan wisatawan lainnya.
Di Gili Trawangan ini terlihat Cidomo dan sepeda gayung lalu lalang menghantar wisatawan menikmati pemandangan gili. Sepertinya di gili ini sarana transportasi yang ada hanya Cidomo dan sepeda pancal/ gayung dan jarang atau hampir tidak tampak kendaraan bermotor disini.
Sesuatu yang menarik dan unik adalah naik cidomo keliling pulau dengan melihat pantai dan laut lepas dan para bule dan pengunjung pantai berjemur dan melakukan aktivitas lain di pantai. Cidomo sekilas tampak seperti Delman atau dibeberapa tempat disebut Andong, bedanya cidomo menggunakan roda dengan ban mobil sebagai rodanya.
Menurut keterangan orang sana (sasak) Cidomo merupakan kata singkatan dari cikar, dokar dan mobil. Alat transportasi kereta yang di tarik oleh kuda ini juga terdapat di Pulau Lombok dan sebagai angkutan umum tradisional.Seorang Kusir akan mengendalikan lajunya jalan Cidomo dan biasanya duduk di depan, sedangkan penumpangnya duduk posisi miring di bagian belakang kereta.
Tempat duduk Cidomo, diatur sedemikian rupa maksimal tiga sampai 4 orang, namun jika di isi penumpang 4 orang kurang nyaman sebaiknya hanya 3 orang ditambah kusir. Dengan biaya resmi yang telah ditentukan, dan biasanya tarif tertera di depan Cidomo, anda sudah bisa berkeliling pulau atau gili sambil bersantai ria.